Nama : Rahardiyan Arya Yudha
NIM : 10.39010.0025
BAB I
Kendall, K.E., and Kendall, J.E.
2002. System Analysis and Design 5th Edition, New Jersey: Prentice-Hall
International
Whitten, Jeffrey L. 2002. System
Analysis And Design Methods, 5th, Edition. Singapore: The McGraw-Hill
Companies, Inc
DESAIN SISTEM
Dibagi menjadi dua bagian:
- Desain Sistem Scr. Umum/ General Systems Design,
atau disebut conceptual design.
- Desain Sistem Terinci, atau disebut physical
design.
ARTI DESAIN:
n
Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan
sistem
n
Pendefinisian dari kebutuhan fungsional.
n
Persiapan untuk rancang bangun implementasi
n
Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
n
Dapat berupa penggambaran, perencanaan &
pembuatan sketsa/pengaturan dari beberapa elemen yg terpisah ke dlm satu
kesatuan yg utuh & berfungsi.
n
Termasuk menyangkut mengkonfirmasi
komponen-komponen perangkat lunak & perangkat keras dari suatu sistem
TUJUAN DESAIN
- Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem
- Untuk memberikan gambaran yg jelas & rancang
bangun yg lengkap kpd pemrogram komputer & ahli-ahli teknik yg lain,
yg terlibat
Agar Tujuan tercapai, analis sistem hrs mencapai sasaran:
- Desain Sistem harus berguna, mudah dipahami &
nantinya mudah digunakan.
- Desain Sistem harus dapat mendukung tujuan utama
perusahaan, sesuai dengan yg telah didefinisikan pd tahap perencanaan
sistem.
- Desain Sistem harus efisien & efektif utk dapat
mendukung pengolahan transaksi, pelaporan manajemen & mendukung
keputusan yg dilakukan manajemen.
- Desain Sistem harus dpt mempersiapkan rancang bangun
yg terinci, yg terdiri antara lain: data, informasi, file, metode-metode,
prosedur, SDM, H/W, S/W.
PERSONIL YG TERLIBAT:
n
Pekerjaan desain sistem dilakukan oleh analis
sistem, & personil teknik lain, seperti: spesialis pengendalian, personil
penjamin kualitas, spesialis komunikasi
data, dll.
n
User harus dilibatkan dalam tahap desain, krn
dapat mengkaji ulang komponen sistem yg didesain. Contohnya: laporan &
bentuk tampilan dari sistem.
BAB II
DFD
Ø
Adalah perangkat-2
analisis dan perancangan yang terstruktur sehingga memungkinkan peng-analis
sistem memahami sistem dan subsistem secara visual sebagai suatu rangkaian
aliran data yang saling berkaitan.
Entitas (entitas eksternal)
Ø
Entitas eksternal (bagian lain, perusahaan,
seseorang atau mesin) yang dapat mengirim data atau menerima data dari sistem
Ø
Sumber atau tujuan data yang dianggap eksternal
terhadap sistem yang sedang digambarkan
Ø
Entitas-2 harus diberi nama dengan suatu kata benda
Ø
Entitas yang sama dapat digunakan lebih dari 1
kali atas suatu DFD tententu utk menghindari persilangan antara jalur-2 aliran
data.
Aliran data
Ø
Perpindahan data dari satu titik ke titik yang
lain, dengan kepala tanda panah mengarah ke tujuan data
Ø
Digambarkan dengan kata benda.
|
Ø
Menunjukkan adanya proses transformasi
Ø
Proses-2 selalu menunjukkan suatu perubahan
data, jadi aliran data yang meninggalkan proses selalu diberi label yang
berbeda.
Ø
Diberi nama dengan kata kerja
Penyimpanan Data
Ø
Diberi nama dengan kata benda yang sesuai data
apa yang simpan di data store, misalnya Data Konsumen, Transaksi Penjualan, dll
Ø
Penyimpanan data sementara, seperti kertas
catatan atau sebuah file komputer sementara tidak dimasukkan ke dalam DFD.
Membuat Diagram Konteks
Ø
Harus berupa suatu pandangan, yang mencakup
masukan-2 dasar, sistem umum dan keluaran
Ø
adalah tingkatan tertinggi dalam DFD dan hanya
memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan
Ø
Diagram konteks diberi nomor 0 (nol)
Ø
Tidak memuat penyimpanan data.
Diagram level 0
Ø
Masukan dan keluaran yang ditetapkan dalam
diagram yang pertama tetap konstan dalam semua diagram sub urutannya
Ø
Diagram 0 adalah pengembangan diagram konteks
dan dapat mencakup sampai 9 proses. Setiap proses diberi nomor bilangan bulat,
umumnya dimulai dari sudut kiri atas diagram dan mengarah ke sudut sebelah
kanan bawah
Ø
Penyimpanan data utama dari sistem dan semua
entitas eksternal dimasukkan ke dalam diagram 0.
Kesalahan pada Diagram
1. Lupa memasukkan
suatu aliran data atau mengarahkan kepala anak panah pd arah yang salah.
2. Menghubungkan penyimpanan data & entitas-2 eksternal
secara langsung satu sama lain.
3. Aliran data atau proses-2 pemberian label yang tidak
tepat
4. Memasukkan lebih dari 9 proses pada DFD
5. Mengabaikan aliran data
6. Menciptakan analisis yang tidak seimbang. Masing-2
diagram harus memiliki masukan dan aliran data keluaran yang sama seperti
proses induk.
Posting Komentar