Pages

Senin, 24 Oktober 2011 di 08.05 Diposting oleh Rahardiyan Arya Yudha 0 Comments


Nama : Rahardiyan Arya Yudha
NIM  : 10.39010.0025


BAB I

Kendall, K.E., and Kendall, J.E. 2002. System Analysis and Design 5th Edition, New Jersey: Prentice-Hall International
Whitten, Jeffrey L. 2002. System Analysis And Design Methods, 5th, Edition. Singapore: The McGraw-Hill Companies, Inc

DESAIN SISTEM
Dibagi menjadi dua bagian:
  1. Desain Sistem Scr. Umum/ General Systems Design, atau disebut conceptual design.
  2. Desain Sistem Terinci, atau disebut physical design.
ARTI DESAIN:
n  Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
n  Pendefinisian dari kebutuhan fungsional.
n  Persiapan untuk rancang bangun implementasi
n  Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
n  Dapat berupa penggambaran, perencanaan & pembuatan sketsa/pengaturan dari beberapa elemen yg terpisah ke dlm satu kesatuan yg utuh & berfungsi.
n  Termasuk menyangkut mengkonfirmasi komponen-komponen perangkat lunak & perangkat keras dari suatu sistem
TUJUAN DESAIN
  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem
  2. Untuk memberikan gambaran yg jelas & rancang bangun yg lengkap kpd pemrogram komputer & ahli-ahli teknik yg lain, yg terlibat
Agar Tujuan tercapai, analis sistem hrs mencapai sasaran:
  1. Desain Sistem harus berguna, mudah dipahami & nantinya mudah digunakan.
  2. Desain Sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan, sesuai dengan yg telah didefinisikan pd tahap perencanaan sistem.
  3. Desain Sistem harus efisien & efektif utk dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan manajemen & mendukung keputusan yg dilakukan manajemen.
  4. Desain Sistem harus dpt mempersiapkan rancang bangun yg terinci, yg terdiri antara lain: data, informasi, file, metode-metode, prosedur, SDM, H/W, S/W.
PERSONIL YG TERLIBAT:
n  Pekerjaan desain sistem dilakukan oleh analis sistem, & personil teknik lain, seperti: spesialis pengendalian, personil penjamin kualitas, spesialis komunikasi  data, dll.
n  User harus dilibatkan dalam tahap desain, krn dapat mengkaji ulang komponen sistem yg didesain. Contohnya: laporan & bentuk tampilan dari  sistem.

  
BAB II

DFD
Ø  Adalah perangkat-2 analisis dan perancangan yang terstruktur sehingga memungkinkan peng-analis sistem memahami sistem dan subsistem secara visual sebagai suatu rangkaian aliran data yang saling berkaitan.
Entitas (entitas eksternal)
Ø  Entitas eksternal (bagian lain, perusahaan, seseorang atau mesin) yang dapat mengirim data atau menerima data dari sistem
Ø  Sumber atau tujuan data yang dianggap eksternal terhadap sistem yang sedang digambarkan
Ø  Entitas-2 harus diberi nama dengan suatu kata benda
Ø  Entitas yang sama dapat digunakan lebih dari 1 kali atas suatu DFD tententu utk menghindari persilangan antara jalur-2 aliran data.
Aliran data
Ø  Perpindahan data dari satu titik ke titik yang lain, dengan kepala tanda panah mengarah ke tujuan data
Ø  Digambarkan dengan kata benda.

10
 
Proses
Ø  Menunjukkan adanya proses transformasi
Ø  Proses-2 selalu menunjukkan suatu perubahan data, jadi aliran data yang meninggalkan proses selalu diberi label yang berbeda.
Ø  Diberi nama dengan kata kerja
Penyimpanan Data
Ø  Diberi nama dengan kata benda yang sesuai data apa yang simpan di data store, misalnya Data Konsumen, Transaksi Penjualan, dll
Ø  Penyimpanan data sementara, seperti kertas catatan atau sebuah file komputer sementara tidak dimasukkan ke dalam DFD.
Membuat Diagram Konteks
Ø  Harus berupa suatu pandangan, yang mencakup masukan-2 dasar, sistem umum dan keluaran
Ø  adalah tingkatan tertinggi dalam DFD dan hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan
Ø  Diagram konteks diberi nomor 0 (nol)
Ø  Tidak memuat penyimpanan data.
Diagram level 0
Ø  Masukan dan keluaran yang ditetapkan dalam diagram yang pertama tetap konstan dalam semua diagram sub urutannya
Ø  Diagram 0 adalah pengembangan diagram konteks dan dapat mencakup sampai 9 proses. Setiap proses diberi nomor bilangan bulat, umumnya dimulai dari sudut kiri atas diagram dan mengarah ke sudut sebelah kanan bawah
Ø  Penyimpanan data utama dari sistem dan semua entitas eksternal dimasukkan ke dalam diagram 0.

Kesalahan pada Diagram
1.  Lupa memasukkan suatu aliran data atau mengarahkan kepala anak panah pd arah yang salah.
2. Menghubungkan penyimpanan data & entitas-2 eksternal
secara langsung satu sama lain.
3. Aliran data atau proses-2 pemberian label yang tidak tepat
4. Memasukkan lebih dari 9 proses pada DFD
5. Mengabaikan aliran data
6. Menciptakan analisis yang tidak seimbang. Masing-2 diagram harus memiliki masukan dan aliran data keluaran yang sama seperti proses induk.

Selasa, 18 Oktober 2011 di 00.24 Diposting oleh Rahardiyan Arya Yudha 0 Comments

Nama  : Rahardiyan Arya Yudha
NIM   : 10.39010.0025

BAB I
Perilaku Keorganisasian

KEPUSTAKAAN
O’Hair, D; Frederich G.W and Dixon L.D 2007. Strategic
Communication in Business and The Profession. Sixth edition.
Massachusetts: Allyn&Bacon, Inc.
Dyer, W.G; Dyer J.H.; and Schein, E.H. 2007. Team Building:
Proven Strategic for Improving Team Performance. Fourth
edition. New Jersey: John Wiley and Sons Ltd.
Parto, Zainal Abidin. 2006. Teknik Lobi dan Diplomasi untuk Insan
Public Relations. Penerbit Indeks.
Lussier, R.N dan Archua, F.D. 2007. Leadership: Theory,
Applications, and Skill Development. Fourth edition.
Massachusetts: Allyn&Bacon, Inc.

Mengapa Perlu Mempelajari
Perilaku Keorganisasian?
1. Mencapai tujuan
2. Menjaga dari perilaku perorangan, kelompok
dan struktur dalam organisasi
3. Mencapai efisiensi dan efektivitas


Efisien : Melakukan sesuatu dengan benar  input output
Efektif : Kemampuan untuk memilih sasaran yang tepat utk mencapai tujuan

Organization
• Organization
– A systematic arrangement of people brought together to
accomplish some specific purpose; applies to all organizations for-profit as well as not-for-profit organizations.
– Where managers work (manage).
• Common characteristics
– Goals
– Structure
– People

Keberhasilan Organisasi
• Mampu tidaknya manajer menjalankan fungsi
manajemennya
• Tersedianya tenaga operasional yg trampil
sesuai dengan bidangnya
• Tersedianya anggaran yg memadai
• Tersedianya sarana & prasarana kerja
• Adanya mekanisme kerja yg sesuai
• Iklim kerja yg positif

What Manager Do
• Getting Things done through other people
• Make decisions, allocate resources, and direct the
activities of other to attain goal
• Do their work in organization

Management Processes (cont’d)
• Planning
– mendefinisikan tujuan, membangun strategi, dan mengembangkan rencana untuk mengkoordinasikan
seluruh kegiatan
• Organizing
– menentukan apa tugas-tugas yang harus dilakukan, siapa yang melakukannya, bagaimana tugas-tugas harus dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan dimana keputusan harus dibuat.

Management Processes (cont’d)
• Actuating
– memotivasi karyawan, mengarahkan kegiatan orang lain dalam sebuah tim yang baik.
• Controlling
– Proses pemantauan kinerja, membandingkannya dengan tujuan, dan mengoreksi setiap penyimpangan
yang terjadi secara signifikan

PERAN MANAJER
Henry Mintzberg (Donelly et al, 1987)
dalam mempelajari aktivitas para manajer puncak menyimpulkan bahwa hari - hari kerja seorang manajer  dipenuhi dengan berbagai kegiatan yg dpt dikelompokkan dalam 3 macam peran :
• Peran antarpribadi
• Peran informasional
• Peran keputusan

General Skills for Managers
Technical skills
Interpersonal/Human skills
Conceptual skills

What is OB ?
…is the field of study that is draws on theory, methods, and principles from various discipline to learn about individual’s perception, values, learning capacities, and actions while working in groups and within the organization and its human resources, missions, objectives, and strategies (Gibson et al 2000:51)

Dapat disimpulkan…
OB merupakan cara berpikir pada tingkat individu, kelompok dan organisasi OB bersifat yang menggunakan prinsip, model, teori, dan metode
• Disiplin ilmu dalam OB:
psikologi, Sosiologi, Antropologi, Politik\
OB berorientasi kemanusiaan yaitu manusia dan perilakunya seperti persepsi, kapasitas pembelajaran, kepribadian dan motivasi dalam bekerja
OB berorientasi kinerja
OB berhubungan dengan faktor eksternal
OB sangat tergantung pada metode ilmiah yang menuntut rasionalitas

Disiplin Ilmu dalam OB
Psikologi ilmu yg berusaha mengukur, menjelaskan dan kadang mengubah perilaku manusia dan binatang lain secara individu (problem kelelahan, stress persepsi, kepribadian, pelatihan, dll)
Sosiologi mempelajari sistem sosial dimana individu2 mengisi peran-peran mereka (dinamika kelompok, desain tim, budaya organisasi, struktur komunikasi, konflik, dll) Psikologi sosial memadukan konsep-konsep psikologi dan sosiologi. Fokus pada pengaruh orang pada orang lain (pola komunikasi, proses pengambilan keputusan kelompok, dll)Antropologi Mempelajari masyarakat dan kegiatannya, budaya dan lingkungannya. (lingkungan organisasi, budaya nasional, dll) Politik Mempelajari perilaku individu dan kelompok dalam suatu lingkungan politik (mstruktur konflik, alokasi kekuasaan, manipulasi kekuasaan, dll).

Tantangan OB
• Responding to Globalization
• Improving quality and productivity
• Improving people’s skill
• Managing workforce diversity
• Empowering people
• Coping with temporariness
• Stimulating innovation and change
• Improving ethical behavior
• Declining employee loyalty



BAB II

Karakteristik Biografik
Yaitu sifat pribadi tiap individu yg obyektif dan mudah diperoleh dari catatan pribadi individu. (Usia, Jenis Kelamin, Status Perkawinan, jumlah tanggungan, masa kerja, dll)  Dalam organisasi, dikaitkan dengan kinerja dan kepuasan kerja.

Usia
Usia bertambah, kinerja menurun
Jumlah tenaga kerja usia lanjut meningkat
Semakin tua usia seseorang, kemungkinan turn over kecil
Usia berbanding terbalik dengan ketidakhadiran
Usia dan kepuasan kerja berasosiasi positif

Jenis Kelamin
Perbedaan gender tidak selalu mempengaruhi kinerja
Perbedaan gender tidak mempengaruhi kepuasan kerja individu
Perbedaan gender tidak mempengaruhi turn over
Tingkat absensi perempuan lebih tinggi

Status Perkawinan
Status perkawinan tidak mempengaruhi kinerja seseorang
Status perkawinan menurunkan tingkat absen, turn over, dan meningkatkan kepuasan kerja

Jumlah Tanggungan
Tidak berhubungan dengan kinerja
Berkorelasi positif dengan tingkat absen (terutama
wanita) dan kepuasan kerja

Masa Kerja
Tidak berkorelasi dengan kinerja
Ada hubungan negatif antara masa kerja dan
tingkat absen serta turn over

Kemampuan
Kapasitas seorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan
Macam kemampuan:
Intelektual
kemampuan yg diperlukan utk mengerjakan aktivitas mental
Fisik
kemampuan yg diperlukan utk melakukan tugas2 yg menuntut stamina, kekuatan dan kecakapan.  Berkorelasi positif dengan kinerja

Kepribadian
Cara-cara yang digunakan oleh individu utk berekasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Faktor yg menentukan kepribadian:
Keturunan bersifat abadi
Lingkungan
Situasi

Kelengkapan Kepribadian
Locus of Control tingkat kepercayaan akan nasibnya
Internal: percaya bhw nasibnya ditentukan oleh dirinya sendiri
Eksternal: percaya bhw kekuatan luar (keberuntungan, kesempatan) akan mengontrol nasibnya
Orientasi Pencapaian need of achieve
nAch berkorelasi positif dengan kinerja

Kelengkapan Kepribadian
Authorianism aliran yg menyetujui adanyaperbedaan status dan kekuasaan diantara orang di dalam suatu organisasi
Berpengaruh positif dan negatif (tergantung situasi
kerjanya)
Machiavellianisme
yaitu derajad sejauh mana seseorang individu bersifat pragmatis, menjaga jarak emosional, dan meyakini bahwa tujuan dpt membenarkan cara  orang dg Mach yg tinggi cenderung pragmatis, tdk emosional, dan cocok utk suatu pekerjaan dg kecakapan bargaining (negosiasi)

Kelengkapan Kepribadian
Penghargaan diri (self esteem) tingkat senang atau tidaknya seseorang thdp dirinya sendiri  penghargaan diri  yg rendah ® tergantung pd pe-nilaian positif org lain, selalu mencari persetujuan, dan mudah dipengaruhi  penghargaan diri yg tinggi ® cenderung memiliki kepuasan kerja yg tinggi pula.Pemantauan diri (self monitoring) sifat individu utk mengukur kemampuan diri dlm menyesuaikan perilakunya dg faktor-faktor situasional eksternal  pemantauan diri yg tinggi akan lebih mudah mengadaptasi perilakunya thdp situasi yg berbeda  Pengambilan resiko (risk taking) orang yg memiliki tingkat pengambilan resiko tinggi akan lebih cepat dlm memberikan keputusan

Personality-Job Fit
Teori yg dikemJohn Holland Keuasan kerja dan tingkat turn over tergantung pada kecocokan kepribadian individu dengan lingkungan kerjanya

Persepsi
yaitu proses dimana seseorang mengorganisasi danmenginterpretasi sensor/kesan yg ditangkapnya utk
 mengartikan lingkungan  perilaku orang didasari oleh persepsi mereka thdpsesuatu, bukan pd kenyataan yg terjadi

Faktor-faktor Persepsi
1. Perceiver (orang yang merasakan) kesan yg ditangkap oleh indra, yg dipengaruhi oleh karakter pribadi seperti: sikap, motif, minat, pengalaman masa lalu, dan harapan
2. Target (sasaran) karakteristik sasaran yang diamati dapat mempengaruhi persepsi seseorang
3. Situasi elemen-elemen di sekitar sasaran, seperti: waktu, situasi kerja, situasi sosial

Persepsi Terhadap Orang Lain
1. Selective Perception individu cenderung akan berpersepsi thdp org lain sesuai minat, latar belakang, dan pengalaman pribadinya
2. Halo Effect dlm mengambil kesimpulan ttg org lain cenderung hanya memperhatikan satu karakteristiknya saja
3. Contrast effect individu dlm mengevaluasi karakteristik seseorang cenderung membandingkan dg org lain yg ditemui sebelumnya
4. Projection individu menempatkan karakteristik pribadinya pd diri org lain yg hendak dinilainya
5. Stereotyping individu cenderung menilai karakteristik seseorang berdasarkan karakteristik kelompok asalnya

Proses Belajar
Suatu tindakan untuk mencapai perubahan yang relatif permanen dalam perilaku individu, sebagai akibat dari pengalaman
Teori Social Learning:
Perilaku merupakan fungsi konsekuensi
Tahapan:
Attentional process
Retention process
Motor reproduction process
Reinforcement process

Social Learning Process
- Attentional process (proses pemerhatian) orang hanya
belajar dari sesuatu yang mereka kenal/menarik perhatian
-Retention process (proses pengingatan) orang belajar dari
model dan seberapa ingat akan model
-Motor reproduction process (proses peniruan) menirukan
perilaku yang ingin dipelajarinya
-Reinforcement process (proses penguatan) individu dimotivasi
untuk berperilaku tertentu

Perilaku Individu
Possitive reinforcement (penguatan positif) respon diikuti dg sesuatu yg menyenangkan
Negative reinforcement (penguatan negatif) respon diikuti dengan penghentian atau sesuatu yang tidak menyenangkan
Punishment (hukuman) respon diikuti dg kondisi yg tdk menyenang-kan dlm usaha menghilangkannya
Extinction (pemadaman) terjadi pengurangan bahkan penghilangan usaha yg membentuk perilaku

Tujuan Mempelajari Kepribadian
Menyelidiki kekuatan dan kelemahan sendiri, dan belajar bagaimana caranya menonjolkan segi positif dan menyingkirkan segi negatif
Memahami orang lain dan menyadari bahwa orang lain berbeda tidak berarti bahwa perilaku mereka salah


BAB III
 Nilai, Sikap dan Kepuasan Kerja

Sistem Nilai
-Sistem nilai adalah susunan peringkat
nilai-nilai individu menurut
kepentingannya.
- Sumber:
- Genetik (bawaan)
- Budaya nasional
- Lingkungan (keluarga, sekolah, teman)

6 Tipe Nilai (menurut Allport and
Associate (dalam Robbins, 1993))
• Theoritical : nilai yg mengutamakan
penemuan/pencarian kebenaran melalui
pendekatan rasional dan kritikal
• Economic : nilai yg menekankan
kegunaan dan kepraktisan
• Aesthetic : nilai yg mengagungkan
bentuk dan keharmonisan
• Social : nilai yg menekankan kecintaan thdp
orang-orang
• Political : nilai yg menitikberatkan pd
kekuasaan dan pengaruh
• Religious : nilai yg berkaitan dg pengalaman
dan pemahaman yg sama ttg alam semesta

Sikap/Attitude
• Pernyataan/pertimbangan evaluatif (baik yang
diinginkan atau yang tidak) mengenai objek,
orang, atau peristiwa
• Mencerminkan bagaimana seseorang
merasakan sesuatu
• Bersumber dari : lingkungan
• Sifat: relatif /dapat berubah

Komponen Sikap
• Kognitif : segmen pendapat/keyakinan dari
suatu sikap
• Afektif : segmen emosional/perasaan dari
suatu sikap
• Psikomotorik (perilaku) : alasan untuk
berperilaku dalam suatu cara tertentu
terhadap seseorang/sesuatu

Tipe Sikap 
- Job satisfaction (kepuasan kerja): berkenaan dengan sikap
umum individu terhadap pekerjaannya. Jika kepuasan kerja
tinggi maka sikap terhadap pekerjaannya adalah positif,
begitu pula sebaliknya.
- Job involvement (keterlibatan kerja): menunjukkan tingkat
pengenalan dan keterlibatan diri dengan pekerjaan, serta
kesadaran seseorang bahwa performance penting bagi
dirinya,. Orang yang memiliki tingkat keterlibatan kerja tinggi
maka ia akan lebih memperhatikan pekerjaannya.
- Organizational commitment (komitmen kepada organisasi),
menunjukkan tingkat pengenalan, keterlibatan dan kesetiaan
kepada organisasi, serta harapan dapat mempertahankan
status keanggotaannya.

Definisi/pengertian dari kepuasan kerja


  • Newstrom : mengemukakan bahwa “job satisfaction is the favorableness or unfavorableness with employes view their work”. Kepuasan kerja berarti perasaan mendukung atau tidak mendukung yang dialami [pegawai] dalam bekerja

  • Wexley dan Yukl : mengartikan kepuasan kerja sebagai “the way an employee feels about his or her job”. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya. dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi. Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain berupa umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan.

  • Handoko : Keadaan emosional yang menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini dampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.

  • Stephen Robins : Kepuasan itu terjadi apabila kebutuhan-kebutuhan individu sudah terpenuhi dan terkait dengan derajat kesukaan dan ketidaksukaan dikaitkan dengan Pegawai; merupakan sikap umum yang dimiliki oleh Pegawai yang erat kaitannya dengan imbalan-imbalan yang mereka yakini akan mereka terima setelah melakukan sebuah pengorbanan. Apabila dilihat dari pendapat Robin tersebut terkandung dua dimensi, pertama, kepuasan yang dirasakan individu yang titik beratnya individu anggota masyarakat, dimensi lain adalah kepuasan yang merupakan sikap umum yang dimiliki oleh pegawai.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja


  • lima aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja, yaitu

  1. Pekerjaan itu sendiri (Work It self),Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
  2. Atasan(Supervision), atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.
  3. Teman sekerja (Workers), Merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.
  4. Promosi(Promotion),Merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja.
  5. Gaji/Upah(Pay), Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.



  • Aspek-aspek lain yang terdapat dalam kepuasan kerja :

  1. Kerja yang secara mental menantang,Kebanyakan Karyawan menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan. Karakteristik ini membuat kerja secara mental menantang. Pekerjaan yang terlalu kurang menantang menciptakan kebosanan, tetapi terlalu banyak menantang menciptakan frustasi dan perasaan gagal. Pada kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan karyawan akan mengalamai kesenangan dan kepuasan.
  2. Ganjaran yang pantas, Para karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang mereka persepsikan sebagai adil,dan segaris dengan pengharapan mereka. Pemberian upah yang baik didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu, dan standar pengupahan komunitas, kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan. tidak semua orang mengejar uang. Banyak orang bersedia menerima baik uang yang lebih kecil untuk bekerja dalam lokasi yang lebih diinginkan atau dalam pekerjaan yang kurang menuntut atau mempunyai keleluasaan yang lebih besar dalam kerja yang mereka lakukan dan jam-jam kerja. Tetapi kunci yang manakutkan upah dengan kepuasan bukanlah jumlah mutlak yang dibayarkan; yang lebih penting adalah persepsi keadilan. Serupa pula karyawan berusaha mendapatkan kebijakan dan praktik promosi yang lebih banyak, dan status sosial yang ditingkatkan. Oleh karena itu individu-individu yang mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil (fair and just) kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka.
  3. Kondisi kerja yang mendukung,Karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas. Studi-studi memperagakan bahwa karyawan lebih menyukai keadaan sekitar fisik yang tidak berbahaya atau merepotkan. Temperatur (suhu), cahaya, kebisingan, dan faktor lingkungan lain seharusnya tidak esktrem (terlalu banyak atau sedikit).
  4. Rekan kerja yang mendukung, Orang-orang mendapatkan lebih daripada sekedar uang atau prestasi yang berwujud dari dalam kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan akan sosial. Oleh karena itu bila mempunyai rekan sekerja yang ramah dan menyenagkan dapat menciptakan kepuasan kerja yang meningkat. Tetapi Perilaku atasan juga merupakan determinan utama dari kepuasan.
  5. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan, Pada hakikatnya orang yang tipe kepribadiannya kongruen (sama dan sebangun) dengan pekerjaan yang mereka pilih seharusnya mendapatkan bahwa mereka mempunyai bakat dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntutan dari pekerjaan mereka. Dengan demikian akan lebih besar kemungkinan untuk berhasil pada pekerjaan tersebut, dan karena sukses ini, mempunyai kebolehjadian yang lebih besar untuk mencapai kepuasan yang tinggi dari dalam kerja mereka.
BAB IV
 Motivasi
• French and Raven :
– Motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk
menunjukkan perilaku tertentu. Motivation is the set of forces
that cause people to behave in certain ways.
• Greeberg & Baron (1997):
– Motivation as a set of process that arouse, direct, and
maintain human behavior toward attaining some goal

Tiga Komponen Motivasi
• Arousal, sesuatu yang membangkitkan - drive/dorongan
• Direct, arah tindakan yang akan diambil
• Maintenance, seberapa lama seseorang akan
bertahan untuk mencapai tujuannya

Beberapa Pendekatan Mengenai Motivasi
• pendekatan tradisional atau dikenal sebagai
traditional model of motivation theory,
• pendekatan relasi manusia atau human
relation model
• pendekatan sumber daya manusia atau
human resources model.

Motivation Theory
• Content Theory
– Faktor-faktor yang membangkitkan, mengarahkan,
dan mempertahankan perilaku berasal dari dalam
individu
– Apa yang menyebabkan seseorang termotivasi?
• Process Theory
– Bagaimana perilaku dibangkitkan, diarahkan, dan
dipertahankan

Hirarki Kebutuhan Maslow
• Deficiency needs
– Fisiologis--> makan, minum
– Keamanan & rasa aman
– Belongingness
• Growth needs
– Harga diri & ego (esteem & ego) - kepercayaan,
kompetensi
– Aktualisasi diri (self-actualization) - dipuji,
prestasi kerja

ERG Alderfer
• Existence/eksistensi--> kebutuhan akan
substansi material (makan, minum, uang, dll)
• Relatedness/relasi--> curhat, sahabat, dll
• Growth/pertumbuhan--> mengmbangkan
kecakapan.

Teori Dua Faktor dari Herzberg
• Motivating Factors
– kesempatan untuk berprestasi(achievement)
– pengakuan dalam lingkungan pekerjaan (recognition)
– kesempatan untuk bertanggungjawab (responsibility)
– kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan diri (advancement and growth)
• Hygiene Factors
– kebutuhan akan kebijakan dan administrasi perusahaan yang jelas dan adil (company
policy and administration)
– supervisi yang memadai (supervision)
– keserasian hubungan dengan supervisi (relationship with supervision)
– kondisi pekerjaan yang kondusif (working condition)
– gaji atau upah yang layak(salary)
– hubungan yang baik antar pekerja (relationship with peers)
– adanya penghargaan terhadap kehidupan pribadi (personal life)
– hubungan yang serasi dengan bawahan (relationship with subordinates)
– kejelasan status pekerjaan (job status)
– masa depan dari pekerjaan yang dijalani(job safety)

BAB V & VI
 PERILAKU BERKELOMPOK

TIPE KELOMPOK
1. Kelompok formal
- Suatu kelompok kerja yang ditandai dengan struktur
organisasi, aturan, fungsi dan lain-lain
a. Kelompok Komando (command group)��
Kelompok yang tersusun oleh atasan dan
bawahan dan ditentukan oleh bagan organisasi
b. Kelompok Tugas (task group)�� Kelompok yang
ditetapkan secara organisasional yang bekerja
sama untuk menyelesaikan suatu tugas
2. Kelompok informal
- Suatu kelompok yang tidak terstruktur secara
formal atau tidak ditetapkan secara organisasi,
terdiri dari dua tipe yaitu :
a. Kelompok Kepentingan (interest group)
Kelompok yang bekerja sama untuk mencapai
suatu sasaran khusus yang menjadi
kepedulian bersama
b. Kelompok Persahabatan (friendship group)
Kelompok yang bersama-sama karena
mempunyai kesamaan karakter

ALASAN BERKELOMPOK
1. Keamanan
2. Status
3. Harga diri
4. Afiliasi/pertalian
5. Kekuasaan
6. Pencapaian Tujuan

KESUKSESAN KELOMPOK
1. Kondisi Internal
2. Kemampuan anggotanya
3. Ukuran kelompok
4. Tingkat konflik
5. Tekanan informal pd anggota kelompok
6. Kondisi Eksternal

KONDISI EKSTERNAL KELOMPOK
1. Strategi organisasi
2. Struktur wewenang/otoritas
3. Aturan formal
4. Sumber daya organisasi
5. Proses seleksi
6. Penilaian prestasi dan sistem imbalan
7. Budaya organisasi
8. Kondisi kerja

STRUKTUR KELOMPOK
- Kepemimpinan formal
- Peran- seperangkat pola perilaku yg diharapkan dr
seseorang yg menduduki posisi tertentu dalam unit
sosial tertentu
- Identitas peran: sikap & perilaku yg konsisten dengan
perannya dalam kelompok
- Persepsi peran: cara pandang ttg perilaku yg diharapkan
dilakukan pada situasi tertentu
- Pengharapan peran: perilaku yg diharapkan oleh org lain
agar seseorang melakukannya dlm situasi tertentu
- Konflik peran: situasi dimana individu dihadapkan pd
pengharapan peran yg bertentangan

KOMUNIKASI
Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang,kelompokorganisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasiagar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal

KOMPONEN KOMUNIKASI

Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik.Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
  • Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
  • Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
  • Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
  • Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
  • Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
  • Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")
 FUNGSI KOMUNIKASI
• fungsi kontrol : pengendali perilaku
• fungsi motivasi : faktor meningkatkan motivasi
• fungsi ekspresi perasaan : penyampai perasaan
kepada orang lain
• fungsi informasi : penyampai data /informasi, lebih
lanjut berguna untuk pengambilan keputusan

ARAH KOMUNIKASI
- Komunikasi vertikal
- Komunikasi ke bawah (memberi pengarahan,
informasi, instruksi, dll)
- Komunikasi keatas (suplai informasi yang
terjadi di tk.bawah: laporan periodik,
penjelasan, gagasan, dll)
- Komunikasi Lateral/Horizontal
- Komunikasi antara anggota dlm kel. yg sama
- Komunikasi antara departemen pd tingkatan
organisasi yg sama
- Bersifat koordinatif 

KOMUNIKASI FORMAL & INFORMAL
1. Formal
2. Dikendalikan oleh manajemen
3. Kadang-kadang menghambat proses komunikasi
4. Sebagian besar digunakan dlm penyelesaian tugas
5. Informal
6. Tidak dikendalikan oleh manajemen
7. Mudah diterima
8. Digunakan untuk menjalin hubungan lebih erat 

HAMBATAN KOMUNIKASI EFEKTIF
- Hambatan-hambatan organisasional
- Tingkatan hierarki
- Wewenang manajerial
- Spesialisasi
- Hambatan-hambatan antar pribadi
- Persepsi selektif
- Status/kedudukan komunikator
- Keadaan membela diri
- Pendengaran lemah
- Ketidaktepatan penggunaan bahasa


DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki
http://blog.stikom.edu/diah/category/materi-kuliah-pdb/






















Rabu, 14 September 2011 di 08.20 Diposting oleh Rahardiyan Arya Yudha 0 Comments


Nama : Rahardiyan Arya Yudha
Nim     : 10390100025





SISTEM INFORMASI AKUNTANSI



Sistem informasi akuntansi(SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasi, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstren.
Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.
Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi yang membedakan dengan subsistem CBIS lainnya adalah :
·         SIA melaksanakan tugas yang diperlukan
·         Berpegang pada prosedur yang relatif standart
·         Menangani historis
·         Menyediakan informasi pemecahan minimal
Fungsi penting yang di bentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain :
·         Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi
·   Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan
·         Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi non-keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 Subsistem :
·         Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses opreasi bisnis harian
·         Sistem buku besar/pelaporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak
·    Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak menajemen internal berbagai  laporan  keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan, serta laporan pertanggungjawaban
Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh SIA biasa diproses oleh Sistem Informasi Manajemen.Adapun perbedaan keduanya adalah :
· SIA mengumpulkan, mengkalsifikasi, memproses, menganalisa dan mengkomunikasian informasi keuangan
·         SIM mengumpulkan, mengklasifikasian, memproses, menganalisan dan mengkomunikasian semua tipe informasi
2 komponen Sistem Informasi Akuntansi antara lain :
·         Spesalis Informasi
·         Akuntan
Contoh Sistem Informasi Akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan :
·         Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan kuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
·         Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh  diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk di cari keputusan yang sesuai.Dari contoh di atas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern, yaitu :
·         Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
·         Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan
Informasi Akuntansi yang dihasilakn oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
·         Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan kuangan yang ditujukan kepada pihak extern
·         Informasi Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.


SUBSISTEM-SUBSISTEM SIA

1.      Sistem Pemrosesan Transaksi (SPT),
2.      Sistem Pelaporan Buku Besar / Keuangan,
3.      Sistem Pelaporan Manajemen,
Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem pemrosesan transaksi merupakan pusat seluruh fungsi sistem informasi dengan :
-           Mengkonversi peristiwa ekonomi ke transaksi keuangan
-           Mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi
-           Mendistribusikan informasi keuangan yang utama ke
   personel operasi untuk mendukung kegiatan operasi   
   harian mereka.
SIKLUS PEMROSESAN TRANSAKSI
l  Siklus Pendapatan (Revenue cycle)
l  Siklus Pengeluaran (expenditure Cycle)
l  Siklus penggajian sumber daya manusia
l  Siklus Produksi (production cycle)
l  Siklus keuangan : mencakup kegiatan untuk mendapatkan dana dari investor dan kreditor dan membayar mereka kembali
Sistem Pelaporan Buku Besar / Keuangan
Sistem buku besar (SBB) dan sistem pelaporan keuangan (SPK) adalah dua subsistem yang saling erat terkait. Namun demikian, karena interdependensi operasional mereka, keduanya dipandang sebagai suatu sistem tunggal yang integratif. Besarnya input ke sistem buku besar datang dari siklus transaksi. Rangkuman aktivitas siklus transaksi ini diproses oleh SBB untuk meng-update akun-akun kontrol buku besar.
Sistem pelaporan keuangan mengukur dan melaporkan status sumber daya keuangan dan perubahan dalam sumber daya-sumber daya tersebut.
Laporan Keuangan
l  Menyiapkan neraca percobaan
l  Membuat jurnal penyesuaian
l  Menyiapkan neraca percobaan setelah penyesuaian
l  Menghasilkan laporan rugi laba
l  Membuat jurnal penutup
l  Menghasilkan neraca saldo
l  Menyiapkan laporan aliran kas
Sistem Pelaporan Manajemen (SPM)
Sistem pelaporan manajemen (SPM) menyediakan informasi keuangan internal yang diperlukan untuk manajemen sebuah bisnis.
Para manajer memerlukan informasi yang berbeda untuk berbagai jenis keputusan yang harus dilakukan.
Laporan Manajerial
           
 Magic Co. Monthly Performance Report                                                                            Anggaran     Sesungguhnya  Selisih
Penjualan                              $32,400    $31,500     ($900)
HPP                                          12,000      14,000    (2,000)
Laba Kotor                           $20,400    $17,500   ($2,900)
Biaya Lain-lain                        9,000        7,000       2,000
Laba Operasi                        $11,400   $10,500       ($900)

 Sistem Pemrosesan Transaksi

l  Sistem pemrosesan transaksi terdiri dari empat langkah
  1. Memasukan (Input) Data
  2. Simpan (Storage) Data
  3. Proses (Processing) Data
  4. Hasil (Output)  Information
Sistem Pemrosesan Transaksi
l  Pemicu input data biasanya adalah pelaksanaan beberapa aktivitas bisnis.  Data tentang tiga sisi tiap aktivitas bisnis yang harus dikumpulkan adalah :
1.      Tiap kegiatan yang menjadi perhatian.
2.      Sumber daya-sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan.
3.      Para pelaku yang terlibat di dalam setiap kegiatan.
Sistem Pemrosesan Transaksi :
 Input data
l  Pengendalian atas pengumpulan data dapat diperbaiki dengan :
¡  Sebelum penomoran setiap dokumen sumber dan penggunaan dokumen turnaround.
¡  Perbaikan pengendalian muncul baik dengan membeli dokumen sumber yang sudah dicetak  nomornya atau dengan mengatur sistemnya agar secar otomatis memberikan nomor urut pada transaksi baru.
¡  Sumber data yang bekerja secara otomatis

SIKLUS PENDAPATAN
AKTIVITAS SIKLUS PENDAPATAN
  • Pertukaran barang/jasa menjadi kas.
  • Pemrosesan penjualan secara kredit:
ú  Pertukaran fisik barang/jasa
ú  Pengelolaan piutang dan penerimaan kas.
  • Siklus Pendapatan
ú  Subsistem pemrosesan pesanan penjualan
ú  Subsistem penerimaan kas
  • DFD memberikan tinjauan umum mengenai aktivitas logis yang membentuk Sistem Pemrosesan Pesanan Penjualan.
PEMROSESAN PESANAN PENJUALAN
  • Pelanggan menghubungi perusahaan untuk pesanan penjualan.
  • Persetujuan kredit untuk pengesahan transaksi pemesanan penjualan.
  • Informasi penjualan diteruskan ke proses penagihan, piutang dagang, dan pengiriman.
  • Pengiriman barang.
  • Proses penagihan setelah pengumpulan dokumen relevan.
  • Penyampaian informasi ke proses piutang dagang dan proses pengendalian persediaan.
ú  Pencatatan piutang di akun pelanggan setelah menerima informasi penagihan.
ú  Penyesuaian catatan persediaan untuk mencerminkan penurunan persediaan.
  • Secara berkala, proses penagihan, piutang dagang, dan pengendalian persediaan mengirim ikhtisar informasi ke proses buku besar umum.
Tujuan dari Revenue Cycle
  • a. Merekam data order penjualan secara tepat dan cepat
  • b. Memverifikasi pelanggan dan kreditnya.
  • c. Menjaga pengiriman barang atau jasa tepat waktu
  • d. Penagihan terhadap produk dan jasa secara tepat dan akurat
  • e. Merekam dan mengklasifikasikan penerimaan kas
  • f. Memposting penjualan dan penerimaan kas pada pelanggan yang tepat dalam jurnal piutang
  • g. Menjaga produk sampai diterima pelanggan
  • h. Menjaga uang kas sampai disimpan
PROSEDUR MANUAL(URUTAN AKTIVITAS SISTEMPEMROSESAN PENJUALAN)
  • DEPARTEMEN PENJUALAN
  • DEPARTEMEN KREDIT
  • PROSEDUR GUDANG
  • DEPARTEMEN PENGIRIMAN
  • DEPARTEMEN PENAGIHAN
  • DEPARTEMEN PENGENDALIAN PERSEDIAAN
  • DEPARTEMEN PIUTANG DAGANG
  • DEPARTEMEN BUKU BESAR UMUM
  • DEPARTEMEN PENJUALAN
    • Penerimaan pesanan dari pelanggan
    • Dokumen utama: Pesanan Penjualan (Sales Order)
    • Tindak lanjut pemesanan:
      • Satu salinan disimpan di dalam file pemesanan (Customer Open Order File)
      • File pemesanan dari pelanggan disusun berdasarkan abjad nama pelanggan
  • DEPARTEMEN KREDIT
    • Otorisasi transaksi – verifikasi kelayakan kredit untuk pelanggan.
    • Salinan kredit disimpan dalam file pesanan pelanggan sampai transaksi selesai.
  • PROSEDUR GUDANG
    • Pengiriman salinan surat pengeluaran barang (Stock Release) ke bagian gudang.
    • Stock release merupakan persetujuan petugas gudang untuk mengeluarkan barang dari gudang.
    • Petugas gudang menyesuaikan record persediaan disebabkan  adanya penurunan persediaan.
    • Catatan akuntansi persediaan disimpan di departemen pengendalian persediaan.
  • DEPARTEMEN PENGIRIMAN
    • Penerimaan slip pengepakan dan dokumen pengiriman dari departemen penjualan.
    • Berdasarkan barang yang diterima dari gudang, petugas pengiriman mencocokkan barang dengan dokumen pengeluaran  barang, slip pengepakan, dan dokumen pengiriman untuk tujuan verifikasi pesanan.
    • Penyiapan Bill of Lading untuk pengiriman kepada pelanggan.
    • Petugas pengiriman menyerahkan barang, slip pengepakan, dan dua salinan  bill of lading ke perusahaan pengiriman.
    • Petugas pengiriman:
      • Mencatat pengiriman pada log pengiriman barang.
      • Menyerahkan dokumen pengiriman ke departemen penagihan.
      • Menyimpan satu salinan bill of lading dan satu salinan dokumen pengiriman barang.
  • DEPARTEMEN PENAGIHAN
    • Seluruh informasi mengenai transaksi penjualan terkumpul di departemen penagihan.
    • Penagihan setelah proses pengiriman barang dilaksanakan.
  • DEPARTEMEN PENGENDALIAN PERSEDIAAN
    • Departemen ini menggunakan dokumen pengeluaran barang untuk memperbarui akun buku besar pembantu persediaan (inventory subsidiary ledger).
    • Sistem persediaan perpetual – setiap item memiliki record tertentu dalam buku besar persediaan.
    • Pada akhir periode, nilai total penurunan persediaan dirangkum dalam voucher jurnal dan dikirim ke departemen buku besar untuk dibukukan harga pokok persediaan dan penurunan persediaan.
  • DEPARTEMEN PIUTANG DAGANG
    • Membukukan dari salinan buku besar pesanan penjualan ke buku besar pembantu piutang dagang.
    • Secara berkala, saldo setiap akun dirangkum menjadi satu dan dikirimkan ke buku besar umum.


  • DEPARTEMEN BUKU BESAR UMUM
    • Penerimaan voucher jurnal dari departemen penagihan dan pengendalian persediaan, dan ikhtisar akun dari departemen piutang dagang.
Piutang Dagang – pengendali                  xxx
Harga Pokok Penjualan                             xxx
Persediaan – pengendali                          xxx
Penjualan                                                  xxx


Expenditure Cycle
SIKLUS PENGELUARAN
Expenditure Cycle terjadi dikarenakan adanya semua kejadian keuangan yang melibatkan pembelian barang atau jasa dan distribusi dari kegiatan tersebut.
Dua subsistem penting yang terlibat adalah :
a. sistem pemrosesan pembelian
b. sistem pemrosesan pengeluaran kas

Adapun tujuan dari expenditure cycle adalah :
a. Memastikan bahwa semua barang dan jasa yang diminta sesuai yang dibutuhkan
b. Menerima semua penerimaan barang dan memastikan kondisinya sesuai spesifikasi yang diminta
c. Menyelamatkan barang sampai diterima
d. Memastikan bahwa barang dan jasa yang diterima benar dan tepat
e. Merekam dan mengklasifikasikan pengeluaran secara tepat dan cepat
f. Memposting semua kewajiban dan pengeluaran uang kepada akun suplier dalam akun jurnal hutang.
g. Memastikan bahwa pengeluaran uang merupakan pengeluaran yang terotorisasi
h. Merekam dan mengklasifikasikan pengeluran kas tepat dan akurat
Aktivitas bisnis siklus pengeluaran adalah :
         Pemesanan barang, perlengkapan dan jasa
         Menerima dan menyimpan barang,perlengkapan, dan jasa
         Membayar barang, perlengkapan, dan jasa
Pesan Barang ( apa, kapan, dan berapa banyak yg dibeli serta dari supier mana akan dibeli)
         pengendalian persediaan
         permintaan pembelian
         membuat pesanan pembelian  (harga, kualitas bahan , dpt diandalkan dalam melakukan pengiriman)
MENERIMA DAN MENYIMPAN BARANG (lap. Penerimaan barang)
Pengecualian untuk proses ini
         Menerima jumlah barang yang berbeda dari jumlah yang dipesan
         Menerima barang rusak, atau
         Menerima barang dengan kualitas rendah yang gagal melewati inspeksi.
MEMBAYAR BARANG DAN JASA
         Menyetujui Faktur Penjualan
         Meng update Utang Dagang
         Membayar Faktur yang disetujui
Ancaman dalam siklus pengeluaran
Pesan barang
1. mencegah kehabisan dan/ kelebihan persediaan
2. meminta barang yang tidak dibutuhkan
3. membeli barang dengan harga dinaikkan
4. membeli barang dengan kualitas rendah
5. membeli dari pemasok yang tidak diotorisasi
6. komisi
Terima dan simpan barang
7. menerima barang yg tidak dipesan
8. membuat kesalahan penghitungan
9. mencuri persediaan
Setujui dan bayar faktur
10. gagal menangkap kesalahan dalam faktur
11. membayar barang yg tidak diterima
12. gagal memanfaatkan diskon pemb. Yg tersedia
13. membayar faktur yang sama dua kali
14. Kesalahan mencatat dalam utang usaha
15. menyalahgunakan kas dan cek










    About Me

    Rahardiyan Arya Yudha
    Lihat profil lengkapku

    Followers