Pages

Jumat, 08 Juni 2012 di 23.49 Diposting oleh Rahardiyan Arya Yudha 0 Comments


Nama   : Rahardiyan Arya Yudha
Nim     : 10390100025
Jurusan: DII MI



BAB VIII

Alinea / Paragraf.

Satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.
Contoh :
Otakku penuh, badanku lemah tak bertenaga. Aku bingung, tak tahu harus bagaimana menghadapinya. Aduh…, bagaimana aku menghadapi hari esok? Malam semakin larut, aku masih tetap duduk disini
memikirkan semuanya.
Berdasarkan fungsinya, struktur alinea diklasifikasikan dalam 2 macam :
1. Kalimat topik/kalimat pokok
2. Kalimat penjelas/pendukung
Ciri-ciri Kalimat Topik:
·         Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut
·         Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri
·         Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa  harus dihubungkan dengan kalimat lain
·         Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambungan
Ciri-ciri Kalimat Penjelas
·          Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri (dari segi arti)
·          Arti kalimat ini kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea
·          Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi
·          Isinya berupa rincian, keterangan, contoh serta data tambahan lain yang bersifat mendukung kalimat topik
Persyaratan Paragraf / Alinea
·          Perlu kesatuan
·          Perlu kepaduan.
·          Kesatuan 􀃆 membicarakan satu gagasan
·          Kepaduan 􀃆 seluruh kalimat saling terkait, mendukung gagasan tunggal
·          Berguna untuk memudahkan dalam memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam suatu karangan.
Jenis Alinea
Menurut posisi kalimat topiknya:
·          alinea deduktif
·          alinea induktif
·          alinea deduktif-induktif
·          alinea penuh kalimat topik
 Menurut sifat isinya
·          alinea persuasif
·          alinea argumentatif
·          alinea naratif
·          alinea deskriptif
·          alinea ekspositoris


BAB IX
Pengembangan Alinea

Berkaitan dengan :
►Posisi kalimat topik
►Fungsi alinea
►Sifat informasi yang akan disampaikan (persuatif, argumentatif, naratif, deskriptif, atau ekspositoris)
Pengembangan Alinea
►Metode Definisi
►Metode Proses
►Metode Contoh
►Metode Sebab-akibat/ akibat-sebab
►Metode Umum-khusus/ khusus-umum
►Metode Klasifikasi
►Metode Perbandingan

Metode Definisi
Apa dan siapakah pahlawan itu? Pahlawan adalah orang yang berpahala. Mereka yang berbuat baik, melaksanakan kewajiban dengan baik, berjuang tanpa pamrih adalah pahlawan.Pahlawan tidak menuntut balas jasa, tidak ingin dihargai, tidak meminta pengakuan dari orang lain. Mereka berbuat berdasarkan idealisme, citacita luhur, berjuang untuk kepentingan umum, membela nusa, bangsa dan negara. Pahlawan sejati adalah pahlawan yang tidak ingin disanjung dan dijunjung.

Metode Proses
Cara pertama untuk membuat semen melalui proses basah yaitu dimulai dengan mencampur semua bahan baku dengan air.Setelah itu, dihancurkan. Kemudian bahan yang sudah dihancurkan tadi dibakar menggunakan bahan bakar minyak. Karena membutuhkan banyak BBM, proses ini sudah jarang dilakukan oleh produsen semen.

Metode Contoh
Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan
cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Hal ini dapat dilihat dari munculnya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi, seperti e-government, ecommerce, e-education, e-medicine, dan lainnya, yang kesemuanya itu berbasiskan teknologi.

Metode Sebab-akibat/
Akibat-sebab
Sebab-akibat
Kasus kerusuhan Batam lebih banyak dipicu oleh perlakuan diskriminatif terhadap pekerja Indonesia. Dikatakan diskriminatif karena upah yang tidak sama antara pekerja Indonesia dan tenaga asing dengan tugas yang sama. Selain itu, sering diperlambatnya pembayaran upah serta berlarut-larut menyelesaikan persoalan berkaitan dengan buruh. Akibatnya, pekerja Indonesia menjadi mudah emosi dan puncaknya adalah
terjadinya kerusuhan tersebut.

Metode Umum-khusus
(1) Semua isi alam ini ciptaan Tuhan. (2) Ciptaan Tuhan yang paling berkuasa di dunia ini adalah manusia. (3) Manusia diizinkan oleh Tuhan memanfaatkan isi alam ini sebaik-baiknya. (4) Akan tetapi, tidak diizinkan menyiksa, mengabaikan, dan menyia-nyiakannya.

Metode Khusus-umum
(1) Sudah beberapa kali Pancasila dirongrong bahkan hendak diubah dan dipreteli. (2) namun setiap usaha itu  gagal.(3) Betapapun usaha itu dipersiapkan dengan cara yang teliti dan matang, semuanya dapat dihancurleburkan. (4) Hal ini menjadi bukti yang meyakinkan kita bahwa Pancasila memang benar-benar
sakti.

Metode Klasifikasi
Indonesia disebut sebagai negara dengan perekonomian paling korup di Asia, dengan skor ,32. Indikasi tersebut berasal dari survei yang dilakukan oleh Lembaga Konsultasi Risiko Politikdan Ekonomi (PERC). Tempat kedua diduduki olehThailand skor 7,63. Kamboja menempati tempat ketiga dengan skor 7,25, diikuti India dengan skor 7,21 dan Vietnam, 7,11. Philipina yang disebut sebagai negara terkorup tahun 2008 berhasil menurunkan skornya menjadi 7 dan berada di tempat keenam.

Metode Perbandingan
Pantun dan syair mempunyai beberapa persamaan dan perbedaan. Keduanya tergolong puisi lama yang terdiri atas 4 baris. Pada syair, keempat barisnya merupakan isi, sedangkan pada pantun isinya terletak pada barus ke-3 dan ke-4.Pantun berasal dari Indonesia, sedangkan syair berasal dari sastra Arab.


Pertemuan X
Tema, Topik, Judul Tulisan
Dan
Kerangka Karangan

Tema
• Tema dapat berarti “sesuatu yang telah diuraikan”
• Berasal dari bahasa Yunani : Thitenai yang berarti “menempatkan” atau “meletakkan”.
• Pengertian tema dapat dilihat dari dua sudut:
– Sudut karangan yang telah selesai
– Sudut proses penyusunan sebuah karangan
Tema
• Tema merupakan amanat yang akan disampaikan oleh penulis.
• Bisa berupa tema pendek dan tema panjang
• Tema pendek : berbentuk kata/frasa
• Misalnya :
- Cinta
- Kesenjangan sosial
• Tema panjang : berbentuk kata/frasa
- Melalui Semangat Kepedulian Sosial Kita Gencarkan Program
Qurban ke Daerah Pelosok
• Tema kegiatan??
yaitu rumusan pemikiran pelaksanaan satu kegiatan yang dijadikan
pegangan pokok dalam menjabarkan suatu event.

Contoh Topik
• Topik : Dampak Buruk Aborsi
• Tujuan : Membuktikan dampak buruk aborsi ditinjau dari sudut kesehatan dan moral.

Tema & Topik
• Contoh:
– Tema : Emansipasi Wanita
– Topik:
• Kedudukan dan kesempatan bagi wanita untuk mengembangkan eksistensi belum
sepenuhnya terbuka lebar
• Perlakuan yang tidak layak dari seorang suami kepada istrinya merupakan pelecehan
terhadap martabat wanita.
– Tema : Mahasiswa Indonesia Cerdas dan Berkarakter
– Topik :
• Pendidikan untuk Semua
• Kebudayaan dan Kreativitas Masyarakat

Judul
• Merupakan penjabaran/perincian dari topik
• Bersifat lebih spesifik dan telah mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah
• Topik dapat menjadi judul karangan

Judul
• Syarat-syarat judul yang baik
– Harus relevan/bertalian dengan tema
– Harus “provokatif”/menarik
– Harus singkat

Kerangka Karangan
• Merupakan rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan
• Berfungsi untuk mengarahkan
• Dibentuk dengan menggunakan system tanda atau kode tertentu
• Macam kerangka karangan:
– Kerangka topik
– Kerangka kalimat

Pola Penyusunan Kerangka Karangan
• Pola Alamiah􀃆 berdimensi ruang dan waktu
– Urutan ruang􀃆 pola penguraian yg menggambarkan keadaan suatu ruang
– Urutan waktu􀃆 berdasarkan urutan kejadian/kronologis
• Pola Logis
– Klimaks – antiklimaks
– Sebab – akibat
– Pemecahan masalah
– Umum – khusus


Pertemuan 11
Penulisan Karangan Ilmiah

Karangan Ilmiah
►Karangan ilmiah adalah karya tulis yang didalamnya berisi gagasan ilmiah, disusun dengan menggunakan bahasa ilmiah, berdasarkan hasil penyelidikan/fakta-fakta ilmiah, dapat dibuktikan secara empiris, dan ditulis dengan teknik penulisan ilmiah.
►Penyusunan dan penyajian karya didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan

Manfaat Penyusunan Karangan Ilmiah
►Penulis akan terlatih mengembangkan ketrampilan membaca yang efektif.
►Penulis akan terlatih mengembangkan hasil bacaan dari berbagai sumber bacaan.
►Penulis akan dapat meningkatkan ketrampilan dalam mengorganisasikan fakta secara jelas dan sistematis.
►Penulis akan memperoleh kepuasan intelektual
►Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.

Sikap Ilmiah
►Ingin tahu
►Kritis
►Terbuka
►Obyektif
►Menghargai orang lain
►Berani mempertahankan kebenaran
►Menjangkau ke depan

Ciri-ciri Karangan Ilmiah
►Menyajikan fakta obyektif
►Penulisan cermat
►Tidak mengejar keuntungan pribadi
►Sistematis
►Tidak emotif
►Selalu didukung oleh data
►Memuat kebenaran
►Tidak melebih-lebihkan sesuatu

Bahasa Tulis Ilmiah
►Merupakan gabungan dari ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah
►Ragam bahasa tulis
_ Kosa kata yang digunakan dipilih dengan cermat
_ Pembentukan kata dilakukan dengan sempurna
_ Dibentuk dengan struktur yang lengkap
_ Paragraf dikembangkan dengan satu dan padu

Bahasa Tulis Ilmiah
►Ragam bahasa Ilmiah
_ Cendikia
_ Lugas
_ Jelas
_ Formal
_ Bertolak dari gagasan
_ Obyektif
_ Konsisten



BAB XII dan XIII
PENULISAN
KARYA ILMIAH

KUTIPAN
_ Pinjaman pendapat dari seseorang, baik yang berupa tulisan dalam buku, majalah, surat khabar, jurnal, bentuk tulisan lainnya, serta dalam bentuk lisan, seperti hasil pidato dan sebagainya.

KUTIPAN
_ Fungsi:
_ Landasan teori
_ Penguat pendapat penulis
_ Penjelasan suatu uraian
_ Bahan bukti untuk menunjang uraian

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
A. Mengutip
Ada 2 cara mengutip yaitu:
1. Kutipan langsung
2. Kutipan tidak langsung

Kutipan langsung
Mengutip pendapat/buah pikiran orang lain seperti aslinya.
a. Kurang dari 40 kata
Merupakan bagian dari teks dan ditulis diantara tanda kutip (“…..”) dengan diikuti nama pengarang, tahun dan halaman
Mis:
1) “… naskah …” (Nasution, 2000:12). atau
2) Nasution (2000:12) menyimpulkan “ … naskah …”.

Kutipan langsung
b. Lebih dari 40 kata
Ditulis terpisah dari teks yg mendahului dan dimulai pd ketukan ke 6 dr tepi kiri dg spasi tunggal
Contoh:
Nasution (2000:12) menyimpulkan sebagai berikut:
Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan ini
dapat tercapai bila ………………………...........
……………………………………………………..
…………………………………………….............

Kutipan tidak langsung
_ Mengutip pendapat/buah pikiran orang lain dengan bahasa penulis sendiri
_ Dalam kutipan ini telah terjadi perubahan bahasa dari aslinya dan diutarakan dengan gaya bahasa penulis.
_ Untuk menunjukkan bahwa naskah tersebut kutipan, diikuti dengan nama pengarang dan tahun

Catatan Kaki
1. Fungsi
Menunjukkan sumber informasi bagi pernyataan ilmiah yang terdapat dalam tulisan ilmiah.
2. Pemakaian
_ Mendukung keabsahan penemuan atau pernyataan
_ Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan
3. Penomoran
- Menggunakan angka arab (1,2, dan seterusnya) dibagian belakang yang diberi catatan kaki dan ditulis dengan teknik superscripts.
4. Penempatan
- Langsung di belakang bagian yang diberi catatan kaki.
- Yang umum adalah meletakkan di bagian bawah halaman atau pada akhir bab.

Ibid
  • Singkatan dari Ibidum = sama dengan diatas.
  • Ibid dipakai apabila kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang langsung mendahului (tidak disela oleh sumber lain), meskipun antara kedua kutipan itu terdapat beberapa halaman.
  • Ibid tanpa nomor halaman dipakai bila bahan yang dikutip diambil dari nomor halaman yang sama.
  • jika bahan yang diambil (dikutip) dari nomor halaman yang berbeda, maka digunakan ibid dengan nomor halamannya. Ibid tidak boleh dipergunakan bilamana diantara dua sumber terdapat sumber lain, dan dalam hal ini dipakai op.cit. atau loc.cit.

op.cit
  • Singkatan dari opere citati = karya yang telah dikutip.
  • Dipakai untuk menunjuk kepada sumber yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap tetapi telah diselingi oleh sumber lain. Pemakaian op.cit harus diikuti nomor halaman yang berbeda.
  • Kalau dari seorang penulis telah disebut dua macam buku atau lebih, maka untuk menghindarkan kekeliruan harus dijelaskan buku mana yang dimaksudkan dengan mencantumkan nama penulis diikuti angka romawi besar (I, II, III, IV, ……….dst) pada “footnote” sesudah tahun penerbitan di antara dua tanda kurung.

loc.cit
  • Singkatan dari loco citati = tempat yang telah dikutip.
  • dipergunakan kalau menunjuk kepada halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap, tetapi diselingi oleh sumber lain.
  • Nomor halaman tidak dicantumkan dalam penggunaan loc.cit, oleh karena nomor halaman itu dengan sendirinya sama dengan nomor halaman dalam karya yang disebut sebelumnya.

Minggu, 08 April 2012 di 20.03 Diposting oleh Rahardiyan Arya Yudha 0 Comments

Pertemuan I

Fungsi Bahasa 
Bahasa berfungsi sebagai alat:
  1. Berkomunikasi
  2. Mengekspresikan diri
Bisa berupa mengekspresikan diri (Nada bicara dengan marah,senang,sedih)
  1. berintegrasi & beradaptasi social
Dengan Menghilangkan dialeg/cara bicara pada daerah tertentu.
  1. Kontrol social
Apa yang disampaikan pada komunikasi mengontrol perilaku kepada oranglain.
Contoh: ceramah agama.
RAGAM BAHASA 
Ragam bahasa yaitu variasi bahasa yang terjadi karena pemakaian bahasa
Berdasar media Pengantarnya
  • Ragam lisan
  • Ragam tulis
Berdasarkan situasi pemakaiannnya
  • Ragam formal =  (Saya, Anda, Saudara, Bapak, Ibu,Saudara.)
  • Ragam semiformal = (Aku, Kamu, Bung, Mas, Dik, Mbak)
  • Ragam nonformal = (Gue, Ane, Lu, Neng, Situ)
RAGAM FORMAL/BAKU
  • Merupakan ragam tinggi, bersifat formal
  • Memiliki sifat:
* Kemantapan dinamisà aturan/kaidah yg tetap dan seragam
*Cendikia àlogis, masuk akal
LARAS BAHASA
Laras bahasa yaitu kesesuaian bahasa yang dipakai dengan fungsi pemakai. bahasa dengan ciri tertentu yang dipakai (difungsikan) untuk keperluan tertentu.
Macam-macam laras bahasa:
  • Laras ilmiah
  • Laras sastra (puisi, cerpen, novel,dll.)
  • Laras jurnalistik (berita, editorial,iklan, dll.)
  • Laras hukum
  • Laras kedokteran
  • dll.
BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
  • Bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang maknanya dapat dipahami dan sesuai dengan situasi pemakainya serta tidak menyimpang dari kaidah .

Pertemuan II
TATA EJAAN DAN PILIHAN KATA

Ejaan : Seperangkat aturan/kaidah pelambangan bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasa
Mengeja : kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata.
SEJARAH EJAAN DALAM BAHASA INDONESIA
1. Ejaan Van Ophuijsen à(1901 – 1947)  = Seorang guru besar Belanda & pemerhati bahasa Indonesia
2.Ejaan Republik (ejaan Suwandi) à (1947 – 1972) = Menteri PP dan K RI saat itu
3. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) à 16 Agt. 1972 – sekarang)
PENULISAN UNSUR SERAPAN
* Unsur serapan diambil dari bahasa daerah dan bahasa asing
*  Berdasar integritasnya, unsur serapan dibagi menjadi:
a. Belum sepenuhnya terserap kedalam bahasa Indonesia, pengucapannya masih mengikuti cara asing.
Misal: reshuffle, shuttle cock
b. Pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia
Misal:
haemoglobin menjadi hemoglobin
authentic menjadi autentik
colonel menjadi kolonel
central menjadi sentral
technique menjadi teknik 

DIKSI
  1. Penggunaan kata dalam berbagai kesempatan harus memperhitungkan ketepatan dan kesesuaiannya.
  2.  Tepatà makna, logika, maksud
  3. Sesuaià konteks social
Fungsi Diksi
  1. Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
  2. Membentuk gaya ekspresi yang tepat sehingga dapat diterima dengan tepat oleh pembaca.

PERTEMUAN III
STRUKTUR KALIMAT (SPOK)

KALIMAT
• Kalimat merupakan bentuk bahasa atau wacana yang digunakan sebagai sarana untuk menuangkan dan menyusun gagasan secara terbuka agar dapat dikomunikasikan kepada orang lain (Mustakim, 1994).
UNSUR KALIMAT
a)      SUBJEK
• Bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, sosok (benda), semua hal, atau masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan.
• Subjek biasanya berisi:
– Kata/frasa bendaàMeja direktur besar.
– KlausaàYang berkumis tipis adalah kekasihku.
– Frasa verbalàMembangun sistem informasi akuntansi sangat mahal.
• Dapat pula dikenali dengan cara memakai kata tanya siapa (yang)apa (yang) kepada  PREDIKAT.
• Jika jawaban tidak logis maka tidak ada Subyek
b)      PREDIKAT
• Predikat menyatakan :
– keadaan yang dilakukan oleh S
– Sifat, situasi, status, ciri atau jati diri S
– Jumlah sesuatu yang dimiliki S
• Bagian kalimat menghubungkan antar S dengan O dan K
• Dapat berupa kata/frasa berkelas verba, adjektifa, numeralia (kt. Bilangan), dan nomina (benda)
  • Contoh
  • Ibu sedang tidur siang à melakukan apa ibu?
  • Putrinya cantik jelita àbagaimana putrinya?
  • Kota Tanggulangin dalam acaman lumpur. àBagaimana situasi kota Tanggulangin?
  • Lusi seorang penyanyi à memberi tahu status Lusi
c)      OBJEK
• Bagian kalimat yang melengkapi P.
• Objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa.
– Nomina = buku
– Frasa Nomina = buku sejarah
– Klausa = buku sejarah pertempuran bangsa Melayu
• Letak O selalu di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang memerlukan O
– Contoh:
– Harmanto membuat …
– Sistem analisis merancang …
Membuat, merancang à verba transitif à P yang memerlukan O
• JikaP diisi oleh verba INTRANSITIF maka O tidak diperlukan.
• Sehingga kehadiran O dalam kalimat dikatakan TIDAK WAJIB HADIR.
Contoh:
– Nenek mandi.
– Ayah tidur.
– Tamunya pulang.
–mandi, tidur, pulang à tidak perlu O
• Obyek dapat menjadi Subyek bila dipasifkan
– Harmanto menulis buku ini
– Buku ini ditulis oleh Harmanto
d) PELENGKAP
• Pelengkap atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P.
• Letak Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba.
• Seringkali kita dibuat bingung antara Pelengkap dan O.
• Pelengkap tidak dapat menjadi Subyek bila dipasifkan.
• Jika kalimat ada O maka biasanya Pel terletak setelah (di belakang) O.
• Pelengkap dapat pula diisi oleh frasa adjektiva dan frasa preposisional
– Frasa adjektiva = benar sekali, sudah tidak layak
– Frasa preposisional = di, ke, dari sampai, selama, sepanjang
e) KETERANGAN (Ket)
• Bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang bagian kalimat yang lainnya.
• Unsur Ket dapat berfungsi untuk menerangkan S, P, O, dan Pel.
• Dimanakah posisi keterangan itu? Bisa di awal, tengah, dan akhir kalimat.

PERTEMUAN IV
KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif ialah kalimat yang benar, jelas, dan mempunyai makna yang mudah dipahami oleh pembaca secara tepat. 
 Ciri-ciri kalimat efektif:
1. KESEPADANAN STRUKTUR BAHASA
• Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan.
• Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
• Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu ide pokok.
• Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat dikembangkan ke dalam beberapa ide penjelas.
BEBERAPA CIRI KESEPADANAN
• Mempunyai struktur jelas.
• Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan: di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya yang ditempatkan di depan subjek.
• Tidak terdapat subjek ganda.
• Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh-contoh Kesepadanan
• Kepada setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi = subyeknya tidak jelas.
• Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani. à unsur S-P-O tidak berkaitan erat
Mestinya…
• Setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi.
• Para petani mendapat keterangan tentang kelangkaan pupuk.
2. KEPARALELAN ATAU KESEJAJARAN BENTUK
• Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat.
• Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina.
• Demikian pula bila menggunakan bentuk-bentuk lain.
Contoh-contoh Kepararelan:
1. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah pengecatan tembok, memasang lampu, pengujian sistem pembagian air, dan menata ruang.
2. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara wajar
3. KETEGASAN ATAU PENEKANAN KATA
• Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan.
• Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:
1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu pada awal kalimat
2. Melakukan pengulangan (repetisi)
3. Melakukan pengontrasan kata kunci
4. Menggunakan partikel penegas
Penekanan Kata :
1. Menempatkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat.
�� Sumitro menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecenderungan tidak puas.
�� Persoalan itu dapat diselesaikan dengan mudah.
2. Repetisi
– Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu, kita tidak suka dibodohi
– Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya
3. Pengontrasan kata kunci
– Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap.
– Peserta kegiatan ini adalah laki-laki, bukan perempuan.
4. Partikel Penegas
– Andalah yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu
– Meskipun hujan turun, Ia tetap bersemangat berangkat ke sekolah
4. KEHEMATAN KATA
�� Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu jadi  kata menjadi padat berisi.
Dapat dilakukan dengan cara:
�� Menghilangkan pengulangan subyek
�� Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata
�� Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
�� Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak
  1. Contoh Menghilangkan pengulangan subyek
�� Karena ia tak diundang, dia tidak dating ke tempat itu.
Mestinya menggilangkan kata ia
  1. Contoh Menghindarkan pemakaian superordinate pada hiponimi kata
�� Mira adalah gadis yang memakai bajuwarna merah
Mestinya menggilangkan kata warna
  1. Contoh Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
�� Jangan naik ke atas karena licin.
Mestinya menggilangkan kata ke atas
Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak
�� Ia mengambil semua jeruk-jeruk yang masih ada di meja.

5.KESATUAN GAGASAN
�� Kesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat.
�� Contoh:
�� Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan memberi pengarahan kepada pegawai baru.
6.KELOGISAN
�� Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan penulisannya sesuai EYD.
Contoh:
�� Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki
�� Kepada ibu Intha, waktu dan tempat kami persilakan.
�� Jalur ini terhambat oleh iring-iringan jenazah.
Sumber : suhandiah.ppt.bahasa indonesia


PERTEMUAN VI
VARIASI KALIMAT

Variasi kalimat disebut juga Parafrasa. 
�� Penulis harus berusaha menghindarkan pembaca dari keletihan dan kebosanan.
VARIASI KALIMAT
Dapat dilakukan dengan cara-cara:
1)      KALIMAT AKTIF KALIMAT PASIF
Pengubahan dengan cara:
  • Obyek kalimat aktif menjadi subyek pada kalimat pasif dan subyek pada kalimat aktif menjadi pelengkap pada kalimat pasif. Predikat diisi oleh verba berawalan (me N-)
  • Pelengkap pada kalimat pasif menjadi subyek pada kalimat aktif, dan subyek menjadi Obyek. Predikat diisi oleh verba berawalan (di-)
Contoh :
2)      Stilistika
�� Stilistika yaitu Predikat dan Obyek pada kalimat aktif menjadi Subyek pada kalimat pasif.
Contoh :
3)      Elips/Pelesapan
�� Pelesapan dilakukan pada bagian tertentu dalam suatu kalimat atau bagian itu diganti dengan bentuk yang lebih pendek tanpa mengubah makna kalimat
Contoh :
�� Kamu uruslah lahan itu dengan baik!
Uruslah lahan itu dengan baik
�� Pengamatan terhadap teroris dilakukan selama dua bulan
Kegiatan itu dilakukan selama dua bulan
4)      Penggabungan
�� Ide yang berkaitan erat dapat dinyatakan dalam kalimat majemuk.
Contoh:
�� Penyeleksian data dilakukan pada bulan pertama.
�� Pengolahan data dilakukan pada bulan berikutnya.
�� Penyeleksian dan pengolahan data dilakukan berturut-turut pada bulan pertama dan berikutnya.
5)      Permutasian
�� Permutasian yaitu mengedepankan fungsi-fungsi sintaktis tertentu tanpa mengubah makna kalimat.
�� Fungsi sintaktis adalah unsur-unsur dalam kalimat yang menempati fungsi SPOPelK
�� Contoh kalimat tunggal pasif dengan empat faktorial:
Penelitian tentang ikan dilaksanakan di daerah Pandeglang selama tiga bulan.
S                      P                                  K1                   K2
�� Susunan dasar kalimat ini adalah SPK1K2, Bisa dirubah ke bentuk SPK1K2,SK1PK2,SK2,PK1
��Kalimat tunggal aktif  pada unsur Obyek tidak boleh dipisahkan dari unsur Predikat, sehingga P dan O dianggap satu faktorial.
�� Semakin banyak unsur faktorial pada suatu kalimat (mis. dalam kalimat majemuk), makin banyak jumlah variasi kalimat (sedang +P)
6)      Sinonim
�� Sinonim yaitu mengganti kata atau istilah tertentu dengan kata atau istilah lain yang mempunyai makna sama.
Contoh:
�� Hasil penelitian itu belum dapat dirasakan faedahnya oleh masyarakat.
�� Hasil penelitian itu belum dapat dirasakan manfaatnyaoleh masyarakat.
7)      Ekuatif
�� Variasi Ekuatif dilakukan dengan cara mengubah status Predikat dan Obyek menjadi Subyek dengan menambah kata adalah.
Contoh :
�� Kondisi perekonomian sekarang menyebabkan banyak karyawan yang di-PHK.
�� Penyebab banyaknya karyawan yang di-PHK adalah kondisi perekonomian sekarang

MELETAKKAN KATA MODAL
�� Kata modal untuk menyatakan kepastian: pasti, pernah, tentu, dst
Contoh:
�� Pernah ia mengatakan pada saya tentang hal itu.
�� Pasti Adi mau menolong Ibu tua itu.
�� Kata modal untuk menyatakan keragu-raguan: barangkali, kira-kira, tampaknya, rasanya, mungkin, dst
Contoh:
�� Sebenarnya Adi bukan anak yang bodoh.
�� Tampaknya hujan akan segera turun.

MENGGUNAKAN FRASA
�� Menurut para ahli bedah, sulit untuk menentukan diagnosa jika keluhan hanya berupa sakit perut.
�� Anak-anak yang kurang mendapat perhatian cenderung melakukan perbuatan yang tidak
diinginkan

Sumber : suhandiah.ppt.bahasa indonesia

    About Me

    Rahardiyan Arya Yudha
    Lihat profil lengkapku

    Followers